Menurut Dirut PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa pelanggan terbesar dari PGN sendiri berasal dari sektor rumah tangga. PGN menggunakan cara tersendiri dengan berbagai cara demi menambah jumlah pelanggannya, terutama untuk pelanggan gas rumah tangga.
Cara pertama yang dibeberkan adalah dengan mengembangkan jaringan gas rumah tangga. Dengan begitu, semua hal yang bersangkutan dengan investasi, modal dan lain sebagainya menggunakan dana PGN sendiri. Hendi juga menambahkan bahwa cara tersebut sudah dijalankan oleh PGN di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya di Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan Selatan, Jawa Barat hingga Jawa Timur, DKI Jakarta dan Banten. Jumlah persebarannnya kini sudah mencapai 100 ribu lebih sambungan rumah tangga. Selain itu, PGN juga memfokuskan perluasan demi mendapat pelanggan baru untuk rumah tangga di wilayah yang sudah ada hingga ke berbagai wilayah baru yang belum terkena jaringan sebelumnya.
Selain gas bumi PGN yang terhubung dengan sumbernya dari perut bumi, PGN juga membuat sebuah clustering seperti di Semarang. Gas diangkut dengan teruk dari Jawa Timur menuju Tambak Aji, Semarang. Selanjutnya gas tersebut disalurkan ke pelanggan rumah tangga di Tambak Aji.
Hendi juga menjelaskan cara kedua dengan bersinergi bersama Kementerian ESDM untuk mengelola hingga mengoperasikan jaringan sebanyak 43.334 rumah tangga untuk 11 kota/kabupaten. Tugas tersebut secara resmi diberikan oleh Sudirman Said selaku Menteri ESDM pada 19 Agustus 2015.
11 kota/kabupaten tersebut antara lain Blora, Semarang, Jabodetabek, Kabupaten Bogor, Kota Cirebon, Kota Palembang, Kota Surabaya, Kota Depok, Kota Tarakan, Kota Sorong, Kota Bekasi.
Hendi optimis adanya sinergi antara PGN dengan Kementerian ESDM bisa memperluas gas bumi bagi rumah tangga dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar