Alergi telur merupakan respon yang timbul ketika sistem imun salah menduga protein dari telur sebagai zat berbahaya bagi tubuh. Respon tubuh ini berupa pelepasan zat histamin dari tubuh sebagai usaha melindungi tubuh terhadap zat protein dari telur yang dianggap berbahaya.
Reaksi alergi ini muncul ketika seseorang mengonsumsi telur beberapa menit atau jam sebelumnya. Ketika mengalami alergi, seseorang akan mengalami gejala dari ringan hingga berat berupa ruam kulit maupun hidung tersumbat, maupun reaksi gangguan pencernaan seperti muntah. Namun anda tidak perlu khawatir karena alergi ini tidak sampai membahayakan nyawa (anafilaksis).
Hal yang Menyebabkan Alergi Telur
Penyebab seseorang mengalami alergi telur adalah ketika seseorang mengonsumsi makanan yang berbahan dasar telur seperti permen, saus salad, roti, mayones maupun telur asli. Bahkan beberapa bahan yang bukan merupakan makanan dapat menyebabkan reaksi alergi seperti beberapa riasan wajah, sampo dan vaksin. Protein yang menyebabkan reaksi alergi dapat berasal dari putih telur maupun kuning telur, meski kebanyakan mengalami alergi dari protein putih telur.Reaksi alergi ini biasanya dialami oleh anak-anak, misalnya pada bayi berumur enam sampai 15 bulan. Reaksi ini juga bisa muncul pada bayi yang menyusu pada ibunya yang mengkonsumsi makanan berbahan telur. Ketika seseorang beranjak dewasa, sistem imunnya akan menjadi lebih matang sehingga reaksi alergi ini akan semakin menurun intensitasnya. Secara umum, seseorang memiliki peluang besar mengalami reaksi alergi apabila:
1. Seseorang yang terkena reaksi kulit berupa eksim atopik akan berpeluang besar mengalami alergi makanan seperti alergi telur.
2. Keturunan dari orangtua yang yang memiliki riwayat asma dan alergi makanan
Gejala yang akan dialami jika seseorang mengalami alergi
Meski gejala yang dialami oleh satu orang dan orang lainnya bervariasi, dari mulai ringan, sedang bahkan parah. Gejala yang umumnya timbul adalah:• Mata berair dan gatal
• Sesak napas, batuk dan napas berbunyi seperti asma
• Tenggorokan gatal
• Biduran (hives)
• Kelopak mata dan bibir mengalami pembengkakan
• Muntah, kram perut serta gangguan terhadap pencernaan lainnya
Namun beberapa gejala yang membahayakan nyawa juga dapat terjadi seperti:
• Terjadi pembengkakan di saluran pernapasan seperti tenggorokan yang menyebabkan seseorang sulit bernapas
• Terjadi penurunan darah mendadak yang menyebabkan seseorang pingsan, pening dan sebagainya
• Nadi berdenyut cepas
Pemeriksaan terhadap penderita alergi
Beberapa tes di bawah ini akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan apakah pasien mengalami alergi atau tidak.1. Tes darah: dilakukan untuk mengecek jumlah antibodi dalam darah yang akan berubah jika sedang reaksi
2. Tes tusuk: Tes ini dilakukan dengan menusukkan sejumlah protein di kulit untuk melihat apakah terjadi benjolan di kulit. Penderita alergi akan mengalami benjolan di kulitnya.
Cara untuk mengobati reaksi alergi
Cara terbaik untuk menangani alergi telur adalah dengan menghindari makanan yang mengandung telur. Anda dapat melakukannya dengan membaca label kandungan zat dalam makanan kemasan. Beberapa penderita tidak mengalami reaksi alergi jika mengonsumsi telur matang. Reaksi ini umumnya berkurang ketika seseorang semakin dewasa.Namun, jika reaksi ini muncul maka cara mengatasinya adalah dengan pengobatan dokter. Jika gejala yang dialami ringan maka anda akan diberikan obat antihistamin. Apabila gejala yang dialami parah maka anda akan diberikkan suntikan epinephrine oleh dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar